Kamis, 03 Desember 2009

Ketika Shidqi Terserang Muntaber

Makan sedikit tiba-tiba hueeekkk...muntah.
Tak lama kemudian, dia berlari-lari memegangi belakangnya. Terburu-buru membuka celana dan masuk ke WC dengan terbirit-birit.  Drrooottt....mencret seperti bubur.


Itu yg dialami Shidqi anakku. Mulai terasa mual saat dia bilang kepada sang ayah: Siqi mau untah.
Terpaksa mereka meninggalkan barisan jama'ah yg sedang mendengarkan ceramah usai sholat Iedul adha. Dan dia pun muntah dikejauhan.

Pulangnya kami sarapan, lalu melayat tetangga yang sedang berduka karena kematian ibunya setelah melahirkan. Disana Shidqi duduk dipangkuan saya, ternyata dia pun tertidur.


Mulai saat itulah, kejadian yang membuat kami ikut menderita melihat Shidqi bolak balik WC hanya untuk muntah & BAB, minum saja membuat dia muntah. Bila tak sempat, kasur jadi wahana kasus muntaber itu. Berganti-ganti seprei, mesin cuci menjadi lembur mencuci.

Makan tak mau, karena dia merasa akan muntah lagi. Bujuk rayu kami berikan padanya. Tapi dia hanya bilang : Siqi mau bobo aja. Atau tiba-tiba bangun dan berkata: bunda, Siqi mau imung air anget.

Pilu saya melihat kesabaran & kepasrahannya. Apalagi jadi amat menyesal mengingat saya sempat marah-marah pada dia karena selalu kelepasan muntah di kasur.


Tapi subhaanallah, yang membuat kami bersemangat kembali, melihat sosoknya yang mulai ringkih tapi dia pandai (Allah SWT lah yang mengajari dia).
Tahukah kawan?? dia pandai sholat dalam keadaan duduk. Anak usia 3 tahun, tapi mengerti bagaimana cara dia sholat dalam keadaan duduk. Kami terperangah. Bagaimana mungkin?

Aaahh, diingat-ingat, ternyata pasti karena dia pernah melihat kondisi saya seperti itu. Saat lutut ini tersiram air panas dan selama hampir sebulan saya melakukan sholat fardhu, sunnah, dan tarawih dalam keadaan duduk.

Tapi yang membuat kami terharu, tanpa diajari anak langsung belajar dengan sendirinya.
Masya Allah ini bukti kekuasaan Allah.
Dalam Q.S Al 'Alaq: 5 Allah SWT berfirman: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."


Ini hari keenam dia masih menderita, kami pun tak henti-hentinya berusaha. Tetap memberikan makanan lunak & air putih serta minuman pengganti ion tubuh. Saya tak ingin membawanya ke dokter. Kenapa?? terdengar tega?? aahh..lebih tega jika memberi dia obat antibiotik & macamnya itu. Dari kecil dia sudah terlalu sering diberi obat2an kimia. Apalagi BABnya tidak ada indikasi darah, sehingga tak perlu obat antibiotik pencegah infeksi. Mungkin ini hanya gejala syndrom pergantian cuaca yang tak menentu. 

Dan pernah saya baca, jika anak mengalami muntah & mencret itu merupakan aksi tubuh menolak kuman dan racun dalam tubuh, dan dikeluarkan melalui muntah ataupun mencret.
Saya pasrah, sabar dan berusaha tenang, hanya Allah SWT yang akan menyembuhkannya. Tetap memperlakukan Shidqi dengan baik.

Tak diduga, petunjuk pun datang. Awalnya ada keinginan hati menelepon teman lama, Dina namanya. Dia seorang dokter. Padahal saya hanya ingin menyampaikan ada reuni untuk angkatan kami. Ternyata dia menanyakan kabar Shidqi. Tahu keadaan Shidqi sekarang, dia menyarankan untuk memberi Lacto-B, dijual bebas di apotik.

Adduuuh..tak terpikir sama sekali, kenapa tidak memberi dia pengobatan alami??? dengan memberi bakteri baik untuk melawan bakteri jahat di saluran pencernaannya. Dan itu adalah bakteri Lactobasillus. Biasanya terdapat dalam produk youghurt, keju & Yakult. Baca aja di http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus
Terimakasih kawan, terimakasih ya Allah...


Bergegas kami belikan Lacto-B, harga sekitar 35ribuan/ perbungkus isi 10 sachet (sekedar untuk patokan harga bagi yg belum tahu). Sekalian Imboost sebagai penambah kekebalan tubuhnya. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2013657 .
Saya juga menduga dalam kedua produk tersebut mengandung salah satu mineral yaitu Zink  Bisa dibaca pada http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/11212338/zinc.mineral.peningkat.kekebalan.tubuh


Alhamdulillaah. Ternyata sedikit ada perubahan. Muntah & mencretnya seperti di rem. MAMPET!!! dan sudah mau makan.
Dan Shidqi sudah bisa bernyanyi lagi dan tertawa-tawa. Subhanallaah.
Lucunya lagi, saat diajak sholat saya bertanya:
"Shidqi sholatnya berdiri nih? udah sehat ya? udah gak lemes?" 
"Iya udah cehat, gak emes lagi".............
huhuhu, ngembyeng lagi air mata saya.


Tidak ada komentar: